Kemegahan Masjid Raya Bandung Megah Berdesain Gaya Arab – Selain sebagai daerah ibadah, Masjid Raya Bandung terhitung dijadikan sebagai target wisata religi favorit oleh masyarakat di Indonesia. Pasalnya, bangunan yang dimiliki oleh masjid berikut tergolong amat megah dan terhitung mewah. Status berasal dari masjid yang satu ini yakni sebagai masjid provinsi untuk Jawa Barat.
Sebenarnya, masjid yang bercorak Arab ini merupakan server thailand pengganti untuk Masjid Agung yang lama dan bercorak khas Sunda. Waktu yang paling tepat untuk Anda yang mengidamkan berwisata ke masjid ini yakni pada sore hari.
Pasalnya, keadaan yang ditawarkan di lebih kurang masjid pada sore bisa menyebabkan pengunjung menjadi tenang, nyaman, dan damai.
Saking populernya, masjid berikut sering kali masuk ke dalam bermacam siaran di televisi. Para petinggi negara pun terhitung sering laksanakan ibadah di sana. Apalagi, sementara bulan Ramadhan maka masjid berikut dapat ramai oleh pengunjung, baik warga setempat maupun pengunjung yang berasal berasal dari luar daerah sampai luar pulau.
Sejarah Bangunan Masjid Raya Bandung
Masjid Raya Bandung yang tersedia di Jawa Barat ini pada mulanya adalah Masjid Agung yang pertama kali didirikan pada th. 1812. Masjid ini dibangun bersama sejalan dipindahkannya pusat Kota Bandung berasal dari Krapyak lebih kurang 10 km sebelah Selatan Kota Bandung sampai ke pusat kota yang sekarang.
Setahun sesudah berlangsung kebakaran, th. 1826 dijalankan perombakan bangunan masjid. Tahun 1850, perombakan dijalankan kembali sejalan bersama pembangunan Jalan Asia Afrika.
Masjid kecil ini mengalami perluasan dan perombakan atas instruksi berasal dari Bupati R.A Wiranatakusumah IV, di mana atap masjid ini diganti bersama genting sementara dindingnya digantikan tembok batu-bata.
Lalu, th. 1930 dijalankan kembali perombakan bersama mendirikan pendopo untuk teras masjid dan bangunan lainnya. Ketika menjelang diadakannya konferensi Asia Afrika di th. 1955, masjid berikut mengalami perombakan secara besar-besaran.
Berdasarkan konsep Soekarno, presiden RI pertama, masjid ini mengalami perubahan total, misalnya saja kubah yang pada mulanya miliki wujud “nyuncung” diubah menjadi kubah wujud persegi empat bersama bergaya Timur Tengah menyerupai bawang.
Tahun 2001, berlangsung kembali perubahan total pada Masjid Raya Bandung. Ini menjadi slot depo 5k anggota berasal dari perencanaan penataan kembali Alun-alun Kota Bandung.
Perencanaan berikut berwujud penataan Masjid Raya dan alun-alun menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan tanpa mengurangi arti berasal dari alun-alun sendiri sebagai ruang terbuka untuk umum.
Daya Tarik Bangunan Masjid Raya Bandung
Masjid yang terletak di kota Bandung ini sesungguhnya miliki banyak daya tarik bagi para pengunjung. Apa saja daya tarik yang ditawarkan? Berikut ini ulasan lengkapnya.
1. Dirancang Oleh 4 Arsitektur Kondang
Masjid Raya Bandung yang saat ini ini Anda menyaksikan adalah hasil konsep berasal dari empat arsitektur terkenal yang berasal berasal dari Bandung, yakni Prof. Dr. Slamet Wirasonjaya, Ir. H. Nu’man, Ir. H. Arie Atmadibrata, dan Ir. H. Keulman. Rancangan awal dapat tetap menjaga beberapa bangunan lama masjid terhitung pada jembatan penghubung masjid dan alun-alun.
Satu-satunya perubahan yang berlangsung pada bangunan lama yakni perubahan berasal dari wujud atap masjid tersebut. Sebelumnya, atap masjid miliki wujud limas selanjutnya digantikan oleh kubah besar yang berwujud setengah bola bersama diameter 30 m sekaligus dijadikan sebagai kubah utama.
2. Memiliki 1 Kubah Utama dan 2 Kubah Tambahan
Kubah utama yang tersedia di masjid ini dibangun gunakan konstruksi space frame yang ditutup oleh Selain miliki satu kubah utama, masjid ini terhitung disempurnakan oleh dua kubah bersama ukuran yang lebih kecil yakni tiap-tiap miliki diameter 25 m dan berada di atas bangunan tambahan.
Sama halnya bersama kubah utama, untuk dua kubah tambahan berikut terhitung gunakan konstruki space frame namun ditutup oleh material yang transparan. Hal ini mempunyai tujuan untuk menambahkan dampak sinar ke bangunan dalam masjid.
3. Area Sholat Utama yang Megah
Ruang sholat utama digunakan sebagai daerah sholat bagi mereka yang mengidamkan laksanakan ibadah secara terpisah berasal dari ruang dalam anggota depan.
Pasalnya, ruang sholat utama di Masjid Raya Bandung berada terpisah bersama ruang dalam anggota depan. Diantara dua ruangan berikut miliki jembatan penghubung yang di bawahnya tersedia ruang wudhu.
Ruang sholat utama membawa ruangan yang lumayan luas dan juga berlantai dua. Interior berasal dari ruangan berikut dirancang gunakan ornamen berwujud ukiran Islami yang mengedepankan seni budaya Islami yakni tatar sunda.
4. Memiliki Dua Menara Kembar
Bangunan tambahan yang tersedia di masjid ini dibangun di atas lahan yang pada mulanya menjadi ruas jalan alun-alun sebelah Barat di depan bangunan masjid.
Bangunan tambahan berikut disempurnakan oleh sepasang menari yang tingginya capai 81 m. Sebelumnya, menara kembar itu direncanakan dapat miliki ketinggian sampai 99 m, namun tidak jadi.
Hal itu gara-gara perihal bersama keamanan dan keselamatan penerbangan sebagaimana arahan berasal dari pihak pengelola Bandar Udara Husein Sastranegara di Bandung.
Sekarang ini, ke dua menara kembar yang nampak mengapit bangunan utama pada masjid berikut bisa dinaiki oleh pengunjung. Di lantai yang paling atas, yakni lantai 19, pengunjung bisa menikmati pemandangan Kota Bandung sampai 360 derajat.
5. Memiliki Halaman yang Sangat Luas bersama Rumput Sintetis yang Cantik
Daya tarik yang menyebabkan banyak orang dipengaruhi untuk mendatangi masjid ini yakni adanya halaman bersama rumput sintetis yang indah. Pemerintah kota Bandung menyebabkan halaman masjid raya nampak amat menarik bersama adanya rumput sintetis.
Rumput halaman masjid ditata sedemikian rupa supaya menciptakan motif bergaris yang indah layaknya rumput lapangan sepakbola kelas dunia.
Baca Juga: Wisata Budaya dan Edukasi di Saung Angklung Udjo Bandung
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Bagi Anda yang mengidamkan datang ke Masjid Raya Bandung, maka alamatnya tersedia di Jalan Asia Afrika, Kawasan Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Untuk rute yang dapat Anda lalui untuk tiba di masjid berikut terhitung amat mudah. Hal itu gara-gara sesungguhnya masjid ini miliki wilayah yang terbilang strategis sekali dan terletak di pusat Kota Bandung.
Sehingga, bermacam tipe alat transportasi dipastikan bisa lewat jalan jalanan yang menjadi Masjid Raya ini. Sebagai contoh, misalnya Anda dapat berangkat menjadi berasal dari terminal Leuwipanjang, maka bisa gunakan dua langkah yang termudah.
Cara yang pertama yakni menaiki bus bersama rute Leuwipanjang – Cicaheum, lantas Anda bisa turun tepat di alun-laun Bandung.
Untuk langkah yang ke dua yakni menaiki angkot bersama rute Leuwipanjang – Kebon Kelapa, lantas Anda dapat turun di Jalan Ijan. Setelah itu Anda masih kudu berlangsung kaki bersama jarak kurang lebih 500 m, bisa bersama menyusuri Jalan Dewi Sartika atau Jalan Otista, dijamin mudah sekali.
Untuk lebih memudahkan perjalanan tersebut, Anda bisa gunakan aplikasi peta yang udah tersedia di HP masing-masing. Selain itu, Anda pun bisa menanyakan kepada masyarakat lebih kurang misalnya mengalami tersesat sementara laksanakan perjalanan ke masjid tersebut.